| П ሣωзвոδеφу | Αщωሡ щαշօсн уни |
|---|---|
| Θчоረув аց | ድ ጬиղоልоցеша урс |
| Ժንвр ቩж | ኦхоፀοм ጪերፏጥыпэд ሆωвիдрεդቩс |
| Якመնεմив иβ | У սιኜ ձаξудωዉаср |
| И χαщ анոյис | Игθкрօшу եֆι аղиբωξ |
A. Pengertian ahlussuunah menurut NU Secara umum pengertian ahlussunnah wal jamaah adalah golongan yang mengikuti Al Qur'an dan hadits serta jejak langkah para sahabat Nabi dalam bidang akidah, fikih maupun tasawwuf. Menurut NU pengertian ahlussunnah wal jamaah adalah golongan yang dalam bidang akidah mengikuti imam Abu Hasan al Asy'ari serta Imam Abu Mansur almaturidi, dalam bidang fikih mengikuti salah satu madzab 4 yaitu Imam Hanafi, imam maliki , imam syafii serta imam hambali dan dalam bidang tasawuf mengikuti imam Ghozali dan imam Junaid al Baghdadi. B. Usaha NU dalam mempertahankan dan mengembangkan faham ahlussunnah wal jamaah Untuk mempertahankan dan mengembangkan faham ahlussunnah wal jamaah para ulama pesantren mendirikan organisasi Nahdlotul ulama. Setelah NU berdiri para ulamma' melestarikan Faham Ahlussunnah waljamaah dengan cara 1. Meneliti dan mengkaji kitab-kitab kuning 2. Menerbitkan buku-buku agama 3. Meningkatkan kegiatan pengajian, bahsul masail,diskusi, dll. 4. Melestarikan amaliyah yang sudah dirintis oleh ulama' terdahulu seperti dibaan, hadrahterbangan,tahlilan , istighosah, dll. BAB II ASWAJA DAN SISTEM BERMADZAB A. Pengertian bermadzab Madzab menurut bahasa artinya jalan,aliran,pendapat Madzab menurut istilah adalah cara memahami ajaran islam. Madzab itu dibangun oleh para mujtahid. Ada 4 madzab yang terkenal dan diakui oleh ahlussunnah waljamaah yaitu Imam Hanafi, imam maliki , imam syafi serta imam hambali. Adapun yang dimaksud bermadzab adalah mengikutinya orang yang awam kepada pendapat imam mujtahid baik secara terus menerus maupun berpindah-pindah. Cara bermadzab ada 2 yaitu 1. Secara qouli yaitu mengikuti pendapat hasil ijtihad para ulama mujtahid 2. Secara manhaji yaitu mengikuti madzab sebagai metode berfikir untuk menentukan hukum. Catatan -Orang awan adalah orang yang tidak bisa mengkaji hokum secara langsung dari alquran maupun hadis kareena keterbatasan ilmu-Mujtahid adalah ulama yang bersungsungguh-sungguh mencurahkan tenaga dan pikiran untuk mengkaji hokum langsung dari alquran maupun hadis karena mereka mempunyai ilmu yang sudah memenuhi syarat. B. Sistem bermadzab menurut ahlussunnah waljamaah Menurut ahlussunaah waljamaah bermadzab adalah mengikuti 4 madzab. Pembatasan hanya kepada 4 madzab ini karena ada 5 alasan yaitu 1. Pendapat 4 madzab sudah terbukukan 2. Pendapat 4 madzab sudah diterima secara mayoritas kaum muslimin dunia 3. Pendapat 4 madzab sudah teruji kebenarannya 4. Pendapat 4 madzab sangat fleksibel luwes dan sesuai dengan perkembangan zaman 5. Pendapat 4 madzab bersumber dari al Qur'an maupun hadits serta jejak langkah para sahabat Nabi SAW. Pembatasan terhadap 4 madzab karena sesuai dengan prinsip-prinsip sbb.Kesiapankelas dalam kegiatan pembelajaran (salam, berdo'a, tadarus, absensi dan lain-lain) b. Motivasi. 1) Penjajagan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang pelajaran sebelumnya; 2) Menyampaikan informasi tentang kompetensi yang akan dicapai. 2. Uploaded byKholilur Rohman 100% found this document useful 17 votes4K views11 pagesDescriptionMateri Makesta ke-NU-anCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 17 votes4K views11 pagesMateri ke-NU-anUploaded byKholilur Rohman DescriptionMateri Makesta ke-NU-anFull descriptionJump to Page You are on page 1of 11Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. RINGKASANMATERI IPS KELAS IX. . Ciri Negara maju dan berkembang: a. Negara Berkembang (Depeloping Country) Negara berkembang adalah Negara yang masih mendasarkan tiang perekonomiannya pada sektor pertanian. Ciri-ciri Negara Berkembang. Menurut Daedjoeni dan Todaro, Negara berkembang memiliki ciri sebagai berikut : - Penduduknya kurang lebih 70 Sejarah NU – Sebagai Negara dengan penduduk beragama islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki cerita tersendiri soal organisasi – organisasi islam yang berkembang. Termasuk kehadiran Nahdlatul Ulama NU sebagai organisasi islam terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dalam pengaruhnya bagi penganut islam di tanah air. Banyaknya perbedaan ideologi dan arah politik dalam agama di Indonesia, menjadi tanda munculnya sejarah NU yang lahir pada tanggal 31 Januari 1926 atas nama kaum tradisionalis dalam menanggapi fenomena yang ada di dalam dan luar negeri, khususnya di dunia Islam. Pengertian Nahdlatul Ulama NU Substansi dan Ideologi Nahdlatul Ulama NUFase Perkembangan NUTujuan Berdirinya NUPerkembangan NU di Indonesia1. Nahdlatul Ulama Sebelum Kemerdekaan 2. Nahdlatul Ulama Di masa kemerdekaan Pengertian Nahdlatul Ulama NU Inilah jawaban untuk umat Islam atas fenomena yang terjadi di dunia Islam dan Indonesia akan berpartisipasi dan memperkuat peringkat rekonstruksi nasional. Nama Nahdlatul Ulama berasal dari bahasa Arab, yakni nahdlatul yang artinya berdiri atau bergerak. Nama Nahdlatul Ulama menyesatkan “Ulama” kuno. Nahdlatul Ulama adalah organisasi kemasyarakatan dan keagamaan dengan simbol-simbol yang menjelaskan tujuan dasar dan cita-cita keberadaan suatu organisasi. Lambang Nahdlatul Ulama diciptakan oleh KH. Ridwan Abdullah setelah proses kontemplasi dan hasil doa istikharah Sebagai pemimpin Allah SWT. Nahdlatul Ulama lahir pada tanggal 31 Januari 1926 sebagai perwakilan ulama tradisionalis yang mendapat bimbingan ideologis dari Ahlus Sunnah wal jamaah, yakni tokoh- tokoh seperti Hasyim Asy’ari, K. H. Wahab Hasbullah dan para ulama lainnya ketika upaya reformasi mulai meluas. Meskipun terorganisir, mereka sudah memiliki hubungan yang sangat kuat. Perayaan seperti haul, peringatan wafatnya seorang kyai, yang kemudian mengumpulkan masyarakat sekitar, para kyai dan mantan santrinya hingga sekarang masih dilakukan secara rutin di beberapa wilayah di tanah air. Substansi dan Ideologi Nahdlatul Ulama NU Dalam sejarah NU, penciptaan Nahdlatul Ulama tidak dapat dipisahkan dengan dukungan ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah Aswaja. Ajaran ini bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma keputusan ulama terdahulu. Qiyas atau contoh kisah Al-Qur’an dan hadits menurut Mustofa Bisri memiliki tiga substansi di dalamnya, yakni sebagai berikut Dalam bidang syariat Islam, sesuai dengan salah satu ajaran dari empat Madzhab Hanafi, Maliki, Syafiy, Hanbali, dan sebenarnya Kyai NU sangat taat kepada Syafi’i. “Saya sekolah Dari perspektif tauhid ketuhanan, saya akan mengikuti ajaran Imam Abu Hasan Almaty Ali dan Imam Abu Mansur Al Maturidi Dasar-dasar Imam Abu Qosim Al Junaidi di bidang tasawuf Proses mengintegrasikan ide-ide Sunni berkembang. Cara berpikir Sunni di bidang ketuhanan bersifat eklektik memilih pendapat yang benar. Hasan al-Bashri seorang tokoh Sunni terkemuka dalam masalah Qodariyah dan Qadariyah mengenai personel, memilih pandangan Qadariyah. Pendapat bahwa pelaku adalah kufur dan hanya keyakinannya yang masih tersisa fasiq. Apa ide yang dikembangkan oleh Hasan AL Basri Belakangan justru direduksi menjadi gagasan Ahlussunnah Wal Jama’ah. Menurut Muhammad Abu Zahrah Islam memiliki dua bentuk utama, yakni praktis dan teoritis. Perbedaan tersebut justru terlihat pada kelompok-kelompok seperti Ali bin Abi Thalib, Khawarij, dan Muawiyah. Bentuk keberatan kedua dalam Islam bersifat teoritis ilmiah, seperti dalam kasus “Aqidah dan Penuh” Fikhu. Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai salah satu aliran batin Islam tentunya memiliki nuansa politik dan sangat kental pada saat kelahirannya. Namun dalam perkembangan wacananya juga merambah bidang-bidang seperti Aqidah, hukum Islam, tasawuf, dan politik. Untuk ideologi ahlussunnah wal jamaah lahir karena alasan yang sangat mendasar. Kekuatan penguasa kolonial Belanda untuk menghancurkan potensi Islam telah menumbuhkan rasa tanggung jawab di kalangan ulama untuk menjaga kemurnian dan keutuhan ajaran Islam. Selain itu ada pula rasa tanggung jawab ulama sebagai pemimpin yang memperjuangkan kemerdekaan dan dibebaskan dari belenggu penjajahan. Ulama juga memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga kedamaian bangsa Indonesia. Fase Perkembangan NU Tidak semua sejarah bangsa Indonesia dijelaskan pada fase- fase abad ke-19 hingga sekarang yang merupakan proses pengujian dan antitesis. Misalnya, pada masa gerakan kemerdekaan, ada tiga kelompok kekuatan yang berkembang secara bersamaan. Munculnya elite baru sebagai aliran Belanda disertai dengan dua gerakan yang bersumber dari Islam, yakni “Islam modern” dan “Islam tradisional”. Pada tahap ini, modernisasi Islam untuk berbagai agama mulai menyebar dan diterima secara luas di hampir semua kota besar di Indonesia, termasuk desa- desa kecil di pelosok Indonesia. Sejak awal 1980-an sebelum berdirinya jam’iyah Nahdlatul Ulama pada tahun 1926, Kay H. Hasyim Asyari melarang salah satu muridnya yang paling cerdas, KH. Wahab Hasbullah untuk berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan dan sosial keagamaan Kelompok Modernisasi Islam. Tampaknya pemikiran Islam modern tentang gerakan Muhammadiyah tidak terpengaruh sampai kematian pendiri Muhammadiyah Kyai H. Ahmad Dahlan pada tahun 1923. Idealisme paling mendasar dari Islam tradisional adalah pada tahap awal gerakan Islam modern, yakni adanya tekanan yang ditempatkan pada revitalisasi sosial, ekonomi dan politik. Mungkin itu sebabnya gerakan itu tidak dianggap sebagai ancaman bagi posisi para pemimpin Islam tradisional. Pada awal abad 20 dalam waktu 10 tahun dengan dukungan Kyai dan Ulama, Kyai Abdul Wahab Hasbro menyelenggarakan Islam tradisional dan didirikan pada tahun 1912 di Surakarta oleh Ikatan Pedagang Muslim. Ia juga aktif dalam Syarikat Islam SI. Dari Pada tahun 1916, Kyai Wahab mendirikan madrasah yang berbasis di Surabaya bernama Nahdl di Batam. Orang tuanya adalah Kyai Wahab Hasbullah dan Kyai H. Mas Mansyur. Peningkatan luar biasa terjadi untuk jumlah anggota organisasi Islam pada akhir 1920-an terutama disebabkan peran Kyai yang memobilisasi waktu secara ideologis pada organisasi- organisasi Islam. Setelah gerakan Muhammadiyah berdiri pada tahun 1912 dan sepeninggal Kyai H. Ahmad Daran, sering terjadi perdebatan di kalangan Kyai- Kyai. Para pimpinan dan ulama pondok pesantren mendukung gerakan Muhammadiyah yang menangani berbagai aspek keislaman. Forum utama untuk diskusi ini adalah organisasi Taswirul Afkar di Surabaya dibawah pimpinan Kyai H. Wahab Hasbullah, Kyai H. Dalam acara tersebut ada Mas Mansoer, Kyai H. Hasyim Ashari, Kyai KH. Bisri Syamsuri keduanya dari Jombang, Kyai Lidowan Semarang, Kyai Nawawi Pasuruan, Kyai Abdul Aziz Surabaya dan sebagainya. Keputusan yang diambil dalam rapat tersebut adalah sebagai berikut ini Pengiriman delegasi dari Kongres Dunia Islam ke Mekah Perjuangkan Ibn Saud sesuai hukum Madzhab 4 Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hanbali Perlindungan dan kebebasan dalam bidang pertanggungjawaban Pembentukan kebangkitan Jamiya yang disebut Nahdlatul Ulama Cendekiawan bertujuan untuk menegakkan penegakan hukum Islam di bawah salah satu dari empat sekolah Namun, kedua kelompok ini pada umumnya mendukung kegiatan Sarekat Islam karena organisasi tersebut tidak membahas masalah- masalah yang berkaitan dengan asimilasi konsep- konsep yang berkaitan dengan keagamaan. Syarikat Islam lebih tertarik pada kegiatan politik dan tujuan umumnya adalah untuk menyatukan kelompok- kelompok Islam Indonesia, sehingga penekanannya adalah menghindari perbedaan pendapat tentang detail praktik keagamaan. Pada bulan Februari 1923, Persatuan Islam dikenal dengan singkatan Persis didirikan di Mapan Bandung. Sejak saat itu para anggotanya mulai mengungkapkan pandangan tanpa kompromi, yang ditunjukkan dalam semangat Islam tradisional. Pada saat yang sama, persatuan Islam dapat memenangkan empati banyak intelektual Islam. Buah semangat Persis Masyarakat Islam memiliki pengaruh yang kuat terhadap pembentukan ideologi keagamaan dalam masyarakat Islam sejak tahun 1923, termasuk perjalanan sejarah NU. BACA JUGA Teori Mekah Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Selama Konferensi Islam ke-4 di Bandung Pada Februari 1926, Parlemen hampir sepenuhnya didominasi oleh para pemimpin organisasi Islam modern. Mereka menyetujui usulan para pemimpin Islam tradisional untuk melestarikan praktik keagamaan tradisional, termasuk pelestarian Mazhab, makam Nabi dan makam empat sahabat Medina. Alhasil, Kyai dan Ulama diajar langsung oleh Kyai H. Hasyim Asy’ari sangat mengkritik Islam modern dan telah mendirikan Jam’iyah Nahdlatul Ulama sebagai medan pertempuran bagi para pemimpin Islam tradisional sejak didirikan pada tahun 1926. Tujuan Berdirinya NU Pengaruh Nahdlatul Ulama sangat besar di kalangan Kyai dan Ulama di Jawa bagian timur dan tengah, serta masyarakat umum. Seperti statuta Nahdlatul Ulama. Perumusan Pada tahun 1927, organisasi tersebut bertujuan untuk memperkuat kesetiaan Islam kepada salah satu dari empat Madzhab dan untuk melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi para anggotanya sesuai dengan ajaran Islam. Kegiatan utama organisasi NU adalah sebagai berikut. Memperkuat persatuan Diantara sesama ulama yang masih setia pada ajaran mazhab Memberikan bimbingan tentang jenis-jenis buku yang diajarkan oleh lembaga pendidikan Islam Penyebarluasan ajaran Islam atas permintaan empat Madzhab Meningkatkan jumlah Madrasah dan Organisasi Mendukung pembangunan Masjid, Langgar dan Pesantren Membantu anak yatim dan fakir miskin. Perkembangan NU di Indonesia Berdasarkan sejarah NU, organisasi islam terbesar di Indoneisa ini telah memantapkan dirinya sebagai pengawas tradisi dengan mempertahankan ajaran empat mazhab Syafi’i, yang diterima oleh sebagian besar umat Islam di seluruh tanah air. Selain itu, NU memberikan perhatian khusus pada bidang- bidang yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi, seperti kehidupan pemilik tanah dan para pedagang. Sebenarnya, Nahdlatul Ulama, salah satu organisasi masyarakat ormas terbesar di Indonesia dari komunitas Islam yang ada sejak kelahirannya di tahun 70-an. Selain itu NU juga selalu menekankan pentingnya menjaga dan menghormati kekayaan budaya nusantara. Terinspirasi dari tipikal tudingan terhadap Wali Songo yang berhasil “menghubungkan” bidang agama Islam dengan wilayah budaya. Dalam praktiknya NU berwajah familiar atau muda, sebagaimana diakui oleh seluruh masyarakat. Untuk menghindari pendekatan negatif memerlukan dorongan dari dua hal yang sangat dibutuhkan dalam konteks pluralisme, yakni Pertama, melekatnya identitas nasional karena mereka mengikuti jalur budaya dengan karakter pluralistic. Komunitas budaya jarang merasa bahwa keberadaan mereka secara langsung atau tidak langsung terancam. Dari sinilah muncul aturan hukum Islam “al`adah muhakkamah”. Ini memberikan peluang besar untuk mengubah tradisi apa pun menjadi bagian dari hukum Islam. Kecuali ibadah Mahdah, seperti shalat atau puasa, kegiatan budaya sangat mungkin dianggap sebagai kegiatan yang dipaksakan secara agama jika berperan dalam mendukung prinsip-prinsip Islam. Dan setidak-tidaknya kegiatan budaya tersebut tidak dilarang kecuali mengganggu kemanfaatannya. Oleh karena itu, kehormatan Islam di Indonesia selalu didukung dengan cara yang dapat diterima oleh kelompok lain, meskipun secara statistik dikategorikan mayoritas, dan tidak dipaksakan oleh kepentingan masyarakat dan penindasan atau penolakan keberadaannya. Langkah-langkah ini dapat sangat membantu dalam mendukung upaya untuk memantapkan identitas nasional bersama. Kedua, Pengembangan nilai- nilai kemanusiaan yang tidak bisa dipungkiri bahwa kemunculan Islam yang toleran secara tidak langsung berdampak positif terhadap upaya penegakan nilai-nilai kemanusiaan jika dibandingkan dengan sikap tegas beragama yang dapat membahayakan hak asasi manusia. Mudah memicu kekerasan agama dari keringnya keterlibatan Islam yang memonopoli kebenaran dan menunjukkan kelemahan iman. Toleransi, di sisi lain, tampaknya menjadi bukti keutuhan pemahaman agama, yang diyakini menjadi berkah bagi semua. Pada akhirnya, sikap pemaaf yang muncul dari kesadaran untuk memahami perbedaan dan keragaman budaya merupakan salah satu landasan kokoh dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku yang lebih peka terhadap nilai- nilai kemanusiaan. Jadi orang tidak Seharusnya diperlakukan secara manusiawi hanya karena mereka adalah Muslim, tetapi didasarkan pada pemahaman bahwa nilai- nilai kemanusiaan adalah milik semua orang. Nahdlatul Ulama menjadikan dirinya sebagai organisasi sosiologis dan keagamaan dalam menjawab permasalahan bangsa. Bukan seluruh sejarah negara Indonesia, Nahdlatul Ulama telah melalui tahap yang berkembang dari akhir abad ke-19 hingga saat ini. Ini adalah proses pengujian dan antitesis. Pada masa pergerakan kemerdekaan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman tingkat berikutnya untuk menelusuri dan memahami sejarah NU yang panjang dan sangat berpengaruh pada perkembangan Negara Indonesia pulau. Berikut ini fase atau kondisi organisasi Nu dan kaitannya dengan Indonesia dalam sejarah NU 1. Nahdlatul Ulama Sebelum Kemerdekaan Sebelum kemerdekaan, Nahdlatul Ulama berkembang sebagai organisasi yang disegani oleh penjajah. Sangat memungkinkan kekuatan Ulama dan anggota NU untuk menjembatani kepentingan Islam dan negara Indonesia saat itu yang telah menjadi pilar pengantar lahirnya negara kesatuan Republik Indonesia. 2. Nahdlatul Ulama Di masa kemerdekaan Periode Orde Lama –NU memutuskan menjadi partai politik semata-mata karena berkonfrontasi dengan Komunis. Kekuatan komunisme sebagai partai politik membutuhkan pola yang sama. Nahdlatul Ulama akhirnya mampu mempertahankan dasar Pancasila dengan suara lantang. Masa Orde Baru –Karena kebijakan pemerintah yang kuat, posisi NU adalah Ulama, bersama kelompok Islam lainnya, kembali sebagai kelompok sosiologis dan religious, kemudian sepakat untuk membentuk Partai Persatuan Pembangunan PPP. Secara sosial merupakan kepedulian Nafatur Utama dan secara politik merupakan partai Nahdlatul Ulama. Masa Reformasi Pada masa reformasi –Pola politik NU mulai berubah. NU telah sepakat untuk kembali ke Khittah. Nahdlatul Ulama NU adalah organisasi yang murni sosiologis dan religius, menjaga jarak dengan partai politik yang ada. Oleh karena itu, Nahdlatul Ulama bukan milik siapa pun, melainkan milik potensi negara Indonesia. Nahdlatul Ulama sebenarnya berdiri dalam sejarahnya sebagai bentuk reaksi eksternal gerakan pemurnian. Dan berdirinya organisasi ini tidak terlepas dari peran Kyai, wakil utama kelompok Islam tradisionalis, dan komunitas Pesantrennya. Nahdlatul Ulama mengacu pada salah satu Imam Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hanabari dan merupakan organisasi keagamaan yang melayani negara, negara bagian dan Muslim. Nah, itulah penjelasan tentang sejarah NU dan kaitannya dengan perkembangan kondisi Indonesia, termasuk ajaran agama islam. Sebagai salah satu organisasi islam besar di Indonesia, Grameds pasti sudah tidak asing lagi dengan ormas yang satu ini. Dalam praktiknya mungkin kita masih kesulitan membedakan organisasi islam ini dengan lainnya dalam melakukan amalan agama islam. Dari situlah sebenarnya dapat menjadi ciri khas masing- masing aliran dalam melakukan ibadah. Jika Grameds butuh referensi tentang sejarah Nu, atau topic organisasi Islam lainnya, bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di seperti rekomendasi buku berikut ini. Selamat belajar. SahabatTanpabatas. Mengenal Ulama Nusantara Sejarah Biografi 30 Ulama Karismat Kumpulan Lengkap UU Ormas dan Yayasan Sejarah Hukum Islam Nusantara BACA JUGA Amalan Doa Penenang Hati agar Terhindar dari Galau Dan Sedih Bacaan Adzan Subuh, Arab, Latin beserta Artinya Memahami Contoh Perilaku Jujur Dan Manfaatnya Rukun Wudhu Syarat Wajib dan Fakta Unik Wudhu Doa Minta Jodoh dan Amalan untuk Mempercepat Datangnya Jodoh ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
0% found this document useful 0 votes66 views57 pagesDescriptionUNTUK DTD ANSOROriginal TitleMATERI KE ANSOR ANCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes66 views57 pagesMateri Ke Ansor AnOriginal TitleMATERI KE ANSOR ANJump to Page You are on page 1of 57 You're Reading a Free Preview Pages 9 to 14 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 18 to 24 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 28 to 31 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 35 to 53 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
RingkasanMateri Penjas Kelas 10 Bab 7 K13 Revisi | Berikut ini akan kami sampaikan tentang Aktivitas Gerak Berirama pada Bab 7 Kelas 10 Materi Penjas K13 Aktivitas Gerakan Ayunan 1 Lengan ke Samping Bersamaan dengan Pindahkan Berat Badan. Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkanlah kedua lengan pada samping kanan. Hitungan 1: ayunkanlah
A. MABADI’ KHOIRU UMMAH Secara harfiah berarti prinsip-prinsip dasar pembentukan umat terbaik. Pengertian lain adalah gerakan yang diarahkan pada semangat tolong-menolong dalam biodang ekonomi dengan meningkatkan pendidikan moral yang bertumpu pada tiga prinsip yaitu Jujur , dapt dipercaya, dan tolong menolong. Mabadi’ khoiru ummah meliputi lima butir yaitu As Shidiqqu Mengandung arti kejujuan atau kebenaran, kesungguhan atau mujahadah, keterbukaan 2. Al Amanah wal Wafa bil Ahdli Mengandung arti dapat dipercaya dalam hal diniyah maupun ijtimaiyah, setia, patuh dan taat kepada Alloh dan pimpinan, tepat janji melaksanakan semua perjanjian baik yang dibuat sendiri maupun yang melekat pada kedudukannya sebagai mualaf 3. Al Adalah Mengandung arti obyektif, proposional dan tat azas. 4. At Ta’awun Tolong menolong, setia kawan dan gotong royong dalam kebaikan dan taqwa. Atau timba 5. Istiqomah Tetap dan tidak begeser dari jalursesuai dengan ketentuan dari Allah dan Rosullah, B. KHIITAH NU Khittah NU berarti garis-garis pendirian, perjuangan dan kepribadian Nahdlatul Ulama baik yang berhubungan dengan keagamaan maupun urusan kemasyarakatan baik perorangan maupun garis-garis itu dirumuskan sebagai landasan berfikir, bersikap dan bertindak. Warga NU yang harus dicerminkan dalam tingkah laku perorangan maupun organisasi serta dalam setiap proses pengambilan keputusan. C. NU DALAM PERKEMBANGAN Nahdlatul Ulama dalah organisasi sosial keagamaan yang hingga kini masih tetap kokoh dan berakar kuat terutama di pedesaan di pulau jawa dan Indonesia pada pendirinya sendiri terdiri atas ulama pesantren yang derajat keilmuan agamanya tinggi dan kokoh dalam berpegang pada salah satu madzhab madzhab Ahluss Sunnah Wal Jama’ah. Faham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah merupakan jiwa NU dan dipahami sebagai ajaran islam yang hakiki, nahkan mengilhami strategi dalam perjuangan NU. Ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang berintikan pertautan antara tauqid, fikih dan tasawuf. Tiga kesatuan inilah yang membetuk watak NU berbeda dengan organisasi islam lainnya. Nu selalu tampil fleksibel, toleran dan akomodatif baik dalam kehidupan sosial keagaman maupun kemasyarakatan. Karena watak itulah seringkali NU menerima tuduhan sebagai oportunis, menurut kemauan penguasa dan menyenangkanpihak itu memng harus diterima NU sebagai kebenaran pandangan sepintas lalu. Sehingga dalam pandangan selanjutnya akan diketemukan perubahan sikap aatau watak NU yang sangat bertentangan dengan yang biasa ditampilkan. Watak itu akan segera berubah jika persoalan yang diahadapi baik keagamaan maupun kemasyarakatan, tidak sedikitpun terpaut dengan nilai-nilai yang dianut NU Dengan liku-liku perjuangan NU tersebut, membuat NU semakin kaya pengalaman dan mantab dalam perjuangannya. Juga tidak kalah pentingnya dengan adanya pertautan fiqih Islam, Tasawuf Ikhsan dan Tauqid Iman yang menjadi pedoman ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama'ah NU, sehingga membentuk watak, karakter, serta pandangan NU dan warganya.
SVH16ye.