Kaptain Pattimura. Foto ShutterstockSenin 17/8, Indonesia akan merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-75. Tentu, kemerdekaan yang telah diraih tidak didapat dengan mudah. Para pahlawan dan rakyat Indonesia harus menghadapi para penjajah dan perang untuk mempertahankan berabad-abad, Indonesia sempat dijajah oleh negara asing seperti Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang. Hasil bumi yang dimiliki Indonesia dirampas oleh para penjajah untuk diangkut ke negaranya. Hal inilah yang membuat masyarakat dan para pahlawan nasional berjuang untuk meraih kemerdekaan. Beberapa perang yang terjadi dalam meraih kemerdekaan Indonesia di antaranyaKapitan Patttimura. Foto WikipediaSebelum melakukan perlawanan terhadap Belanda, Pattimura yang lahir dengan nama lengkap Thomas Matulessy adalah seorang sersan Militer Inggris. Kedatangan Belanda mendapat tantangan keras dari masyarakat Maluku. Di bawah pimpinan Kapitan Pattimura, mereka mengangkat senjata untuk melawan tersebut terjadi karena kondisi politik, ekonomi, dan hubungan kemasyarakatan yang buruk selama dua dekade. Kapitan Pattimura mengkoordinasikan berbagai pertempuran hebat di darat dan laut untuk menyerang Belanda. Kewibawaannya dalam memimpin perang pun diakui oleh raja dan rakyat Diponegoro. Foto sejarahlengkapPerang ini merupakan salah satu perlawanan terbesar yang dialami Belanda selama masa pendudukannya di Nusantara. Perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro selama ini diawali oleh tindakan Hindia Belanda yang memasang patok-patok di atas lahan milik Pangeran Diponegoro. Selain itu, kelakuan Hindia Belanda yang tidak menghargai adat istiadat serta memberlakukan pajak yang tinggi juga menjadi alasan. Hal ini yang membuat Pangeran Diponegoro ingin melepaskan penderitaan rakyat miskin dari sistem pajak Hindia Bonjol. Foto WikipediaTuanku Imam Bonjol merupakan pemimpin dan pejuang dalam perang melawan Belanda yang dikenal dengan nama Perang Padri 1803-1838. Perang ini cukup heroik dan traumatis bagi bangsa Indonesia karena berawal dari perang sesama orang Minang dan Mandailing. Selanjutnya, perang ini berubah menjadi perang melawan Belanda yang membawa banyak kerugian kepada Hasanuddin. Foto WikipediaPerang antara Sultan Hasanuddin dan VOC dimulai pada 1660-an. Sultan Hassanuddin sempat membuat perjanjian dengan Belanda, tetapi perjanjian tersebut tidak berlangsung lama karena banyak merugikan ini membuat Sultan Hasanuddin melakukan perlawanan dan melancarkan serangan kepada Belanda. Ia berhasil menyita dua kapal Belanda, yaitu De Walvis dan De Antasari. Foto WikipediaPangeran Antasari memimpin perang pertamanya melawan Belanda dengan menyerang tambang batubara di Pengaron. Perang ini dikenal dengan nama Perang Banjar. Ia juga berhasil menyerang dan menguasai kedudukan Belanda di Gunung pasukannya, ia berhasil menenggelamkan Kapal Onrust yang di dalamnya ada Letnan Van der Velde dan Letnan Bangert sebagai pemimpin kapal tersebut. Karena kepiawaiannya tersebut, Belanda mengajaknya untuk berdamai. Tetapi, hal tersebut ditolak karena tidak ingin berkompromi dengan Belanda.
KFyya.